Langsung ke konten utama

Hati yang Ingin Ikut Merdeka

Hola! δ½ ε₯½!

Btw, SPJ + Laporan apapun soal anggaranku sudah selesai. Sementara ini selesai. Karena tidak ada perintah yang jelas juga dari antek-antek atas. Maka ke-sok-akalanku semakin menjadi dan berambisi untuk menyelesaikan semuanya πŸ˜‚

Today. Kebetulan mamski ada rencana liburan kecil gitu bersama gengs nya. Dan mengajakku+Papski πŸ’•
Awalnya aku menolak, karena aku mau balik besok banget jam 5 pagi. Males capek dan riweh.
But in the end, aku berpikir, boljug sih. buat netralin pikiran, apalagi destinasi yang dituju adalah my fav city haha.

Aku sudah pernah bilang sebelumnya kan.
Solo/Surakarta adalah kota favoritku, entah mengapa. Kebetulan Papski asli Karanganyar yang tidak jauh dari Solo. Jadi..... aku sering diajak bolak balik Karanganyar-Solo-Salatiga. Asik aja, paling suka kalo udah bolak balik Kra-Solo-Sltg. Hehe, seperti tidak ada kata capek. Apalagi kalo puasa, pernah loh kita cari baju lebaran ke Solo, jalan macet parah udah arus mudik, sampe bener-bener gabisa jalan dan para pemudik bisa ngobrol dengan membuka kaca mobil. Sampe rumah jam 1 malem, sekalian ga tidur nunggu sahur. Eeeee paginya jam 8 berangkat lagi ke Solo. Haha, but aku tidak pernah merasa kezal or capek πŸ˜‚

Entah mengapa, bagiku... Solo adalah kota yang damai, nyaman, teratur, panas sih tapi ga banget, kejawen, lekat dengan budayanya, pokoknya adem aja dah. Haha
Banyak juga kenangan tentang kota Solo, perjuangan Papski Mamski dimulai disini. Di Karanganyar-Solo. Dimana aku yang awalnya mau dilahirkan di antara kedua kota itu, namun ternyata semesta tidak merestui. Dan alhasil aktaku adalah Salatiga, 01 Maret 1998 😁

Dulu sempat dibilang sama anak-anak katanya aku 'Solo addict'. Hampir setiap seminggu sekali aku berkunjung ke kota yang punya semboyan 'Solo berseri' itu, entah sekedar main, refreshing, nge-mall, jeng-jeng atau ketempat nenek.
Hampir setiap sudut kota Solo Papski hafal. Papski sih yang hafal, aku mah tidak. Haha

Hari ini, 17 Agustus. Hari kemerdekaan Indonesia yang ke-72.Ngomong-ngomong aku juga ingin memerdekakan hati dan pikiranku.
Nah, ini dia.... mungkin dengan ngintilin Mamski, aku bisa sedikit memerdekakan hati dan pikiranku.

Lagi-lagi destinasinya adalah Kebun Teh Kemuning. Yash, ini adalah tempat favorit keluargaku untuk liburan. Selain dekat dengan rumah nenek, emang viewnya sangat mendukung. Ijo-ijo, bisa untuk terapi mata juga. Haha. Udah ga keitung dah kesini berapa kali. Sebenarnya bosen, tapi ga juga. B aja.

Hari ini aku sedikit terhibur dengan piknik kecil ini, walaupun judulnya aku hanya sebagai teman Papskiku biar ga kacang banget, nemenin ibu-ibu rumpi haha sekaligus jadi tukang foto hm. B aja sih, no problem.
Terimakasih, akhirnya aku bisa tertawa lepas karna tingkah konyol ibu-ibu yang emang masih ga inget umur, berasa masih ABG aja gitu yak haha.

Dan hari ini, aku punya banyak waktu untuk bersama Papskiku πŸ’• dia adalah satu-satunya pria yang tidak pernah menyakitiku. Aku memang dekat dengan kedua orang tuaku, namun banyak yang bilang anak perempuan pasti cenderung dekat dengan ayahnya, dan buat aku, itu benar. Aku sangat nyaman sekali bila didekatnya, kalian tidak akan melihat sisi 'aku' yang biasanya ketika aku sudah bertemu dia. Bisa dibilang, aku sangat manja, apalagi jika sedang bersama Papski.
Tadi kita memang sengaja misah dari rombongan emak-emak. Kita memilih duduk dan makan di foodcourt, sambil curheart-curheart, haha. Emakku aja sampe cemburu loh kalo aku sama papski udah berduaan πŸ˜‚

Yaudah sih, cuma gitu aja. Tapi entah, pikiranku sudah sedikit ringan. Dan hatiku siap untuk kembali ke Jogja, btw aku reschedule jadi Sabtu pagi jam 5 wkwk

Yash. Alhamdulillah. Terimakasih,  karena sudah membuatku merasakan kemerdekaan. Kemerdekaan pikiran dan hati.

Walaupun, tiba-tiba kemerdekaanku hilang, karena....... aku ingat. Kamu........
Kamu tidak mengontakku hari ini, malam ini. Tidak ada kabar.
Haha.
Sedikit teringat sih, tapi sudahlah.
Aku sudah lelah menghadapimu.
Jika aku memang penting, pasti kamu akan mencari, tapi sayangnya tidak.
Kamu bahkan tidak mencariku :)

We can take conclusion........

Apasih, Nis.

Buat kamu, semoga kamu baik-baik saja ya。

加油 !
ζˆ‘εΎˆιšΎ :')

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepada siapapun yang kelak akan menjadi milikmu. Aku tuliskan pesan ini, agar dia tahu bahwa kamu adalah pria yang memang pantas untuk di beri apresiasi.   Kepada siapapun kamu, perempuan yang kelak akan menjadi miliknya.  Mungkin menurutmu dia pria yang aneh, Dia pria yang cuek, Dia pria yang tidak seperti pria-pria pada umumnya, Dia pria yang tidak pernah bisa bergaul dan punya banyak teman Dia pria yang tidak peka,  Dia pria yang egois, Dia tidak romantis. Dan mungkin kamu juga berpikir dia adalah pria dari kelas bawah.  Tolong.....  Jangan nilai dia sebelum kamu benar-benar mengenalnya. Segala sesuatu pasti membutuhkan proses, nikmatilah prosesnya. Hai perempuan, tahu kah kamu.... dia adalah pria yang hebat dan kuat. Jangan terburu-buru, semuanya butuh waktu, buatlah dia nyaman. Dia memang tidak terbiasa bercerita tentang kehidupannya kepada orang lain. Tapi percayalah waktu itu akan tiba, dimana kamu akan mengetahui semua misteri kehidupannya. Ha

Waktu Indonesia Bagian Random

Setelah beberapa lama aku vakum di dunia per-galau-an, akhirnya aku memutuskan untuk kembali menuangkan apa yang aku rasakan ke dalam sebuah tulisan Aku, iya aku masih seperti biasa, dengan pribadi yang overthinking, super panik, dan sedikit pribadi yang baru. Mungkin hal ini muncul ketika aku sudah resmi ‘tidak’ dengan yang dulu lagi. All is over, doi sedang abroad ke Belanda hehe Yeah, beberapa bulan ini ada yang berbeda dari diriku. Benar, ada sosok baru yang mulai masuk ke dalam hidupku. Sosok itu sangat berbeda bahkan sangat berlawanan dengan sosok yang dahulu hampir setahun mewarnai blog ini, hari-hariku, semua tangis bombay ku (alay) Dia adalah makhluk yang Allah kirimkan, hampir sesuai dengan semua doa-doa yang selalu ku panjatkan. Sebuah keajaiban, atau hanya sebuah kebetulan? Dia tidak pernah menyebutnya dengan kebetulan, karena baginya semua sudah di gariskan oleh Tuhan beriringan dengan segala alasan. Dia seperti pena yang selalu menggoreskan daksa-daksa i

L i m a B u l a n

           Lima bulan. Ya, lima bulan yang lalu adalah pertemuan ku dengan nya, yang disaksikan oleh langit malam dibawah gemerlap bintang-bintang. Lima bulan yang lalu juga, aku dan dia mulai bersapa yang pada akhirnya menghasilkan secuil drama penuh dilema.           Lima bulan adalah waktu yang tidak sebentar bagi perempuan yang tetap bertahan walaupun sendirian, bagi  perempuan yang tetap bertahan walaupun dia bukan pilihan, perempuan yang tetap bertahan walaupun sebenarnya hanyalah pelarian.        Lima bulan, fase dimana sering timbul kesalah pahaman yang kemudian mengakar pada pertengkaran. Pengertian sangat dibutuhkan, namun apalah daya bila kita hanyalah selingan. Keadaan selalu memberi isyarat agar tetap sabar, karena sebenarnya dia masih membutuhkan perhatian.        Lima bulan, aku masih tidak ingin menyalahkan sebuah pertemuan yang menyebabkan timbulnya rasa sayang. Masih tetap sama, aku disini bertahan untuk menjadi yang terdepan bila kamu sedang kelelah