Langsung ke konten utama

L i m a B u l a n

          
Lima bulan. Ya, lima bulan yang lalu adalah pertemuan ku dengan nya, yang disaksikan oleh langit malam dibawah gemerlap bintang-bintang. Lima bulan yang lalu juga, aku dan dia mulai bersapa yang pada akhirnya menghasilkan secuil drama penuh dilema.
          Lima bulan adalah waktu yang tidak sebentar bagi perempuan yang tetap bertahan walaupun sendirian, bagi  perempuan yang tetap bertahan walaupun dia bukan pilihan, perempuan yang tetap bertahan walaupun sebenarnya hanyalah pelarian.
       Lima bulan, fase dimana sering timbul kesalah pahaman yang kemudian mengakar pada pertengkaran. Pengertian sangat dibutuhkan, namun apalah daya bila kita hanyalah selingan. Keadaan selalu memberi isyarat agar tetap sabar, karena sebenarnya dia masih membutuhkan perhatian.
       Lima bulan, aku masih tidak ingin menyalahkan sebuah pertemuan yang menyebabkan timbulnya rasa sayang. Masih tetap sama, aku disini bertahan untuk menjadi yang terdepan bila kamu sedang kelelahan dan membutuhkan tempat bersandar.
        Lima bulan, kesibukan yang hadir diantara kita membuat jarak semakin nyata. Perkataan sederhana bisa menimbulkan bencana di dalam hubungan kita. Hubungan yang masih sama, belum jelas juntrungnya, tentunya hanya teman biasa.
            Lima bulan, sajadahku adalah saksi bisu dimana aku selalu menyebut namamu dalam do’a ku. Aku mungkin tak sekuat apa yang kamu kira, tetapi ketika air mata sudah berbicara disitulah aku tak pernah berdusta, bila aku memang menyanyangimu, menyayangimu karena-Nya.
        Lima bulan, dimana aku selalu rindu, rindu sendirian dan terbuai dalam angan. Aku masih ingat, aku menyanyangimu tanpa paksaan, namun aku mulai lupa perihal aku menyanyangimu tanpa meminta balasan. Tenang... tidak usah khawatir, aku disini selalu menunggumu. Karena aku tahu, kamu tidak akan pernah lupa jalan pulang.
        Lima bulan, untuk perempuan yang kokoh bertahan demi pria yang kadang mengacuhkan, dia pasti mempunyai alasan. Yang pasti alasan yang hanya diketahui dia dan Tuhan. Jangan pernah kau salahkan, karena perihal rasa sayang terkadang tidak bisa dipikir dengan akal rasional.

        Terima kasih atas segala pelajaran yang kau berikan, perihal mengalah ataupun dikalahkan, perihal mencintai tapi di sia-siakan, perihal mempertahankan seseorang yang seharusnya sudah dilenyapkan dari pikiran, perihal pengorbanan yang selalu diremehkan, perihal yang selalu ada bukanlah yang utama, melainkan menjadi yang kedua. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepada siapapun yang kelak akan menjadi milikmu. Aku tuliskan pesan ini, agar dia tahu bahwa kamu adalah pria yang memang pantas untuk di beri apresiasi.   Kepada siapapun kamu, perempuan yang kelak akan menjadi miliknya.  Mungkin menurutmu dia pria yang aneh, Dia pria yang cuek, Dia pria yang tidak seperti pria-pria pada umumnya, Dia pria yang tidak pernah bisa bergaul dan punya banyak teman Dia pria yang tidak peka,  Dia pria yang egois, Dia tidak romantis. Dan mungkin kamu juga berpikir dia adalah pria dari kelas bawah.  Tolong.....  Jangan nilai dia sebelum kamu benar-benar mengenalnya. Segala sesuatu pasti membutuhkan proses, nikmatilah prosesnya. Hai perempuan, tahu kah kamu.... dia adalah pria yang hebat dan kuat. Jangan terburu-buru, semuanya butuh waktu, buatlah dia nyaman. Dia memang tidak terbiasa bercerita tentang kehidupannya kepada orang lain. Tapi percayalah waktu itu akan tiba, dimana kamu akan mengetahui semua misteri kehidupannya. Ha

Waktu Indonesia Bagian Random

Setelah beberapa lama aku vakum di dunia per-galau-an, akhirnya aku memutuskan untuk kembali menuangkan apa yang aku rasakan ke dalam sebuah tulisan Aku, iya aku masih seperti biasa, dengan pribadi yang overthinking, super panik, dan sedikit pribadi yang baru. Mungkin hal ini muncul ketika aku sudah resmi ‘tidak’ dengan yang dulu lagi. All is over, doi sedang abroad ke Belanda hehe Yeah, beberapa bulan ini ada yang berbeda dari diriku. Benar, ada sosok baru yang mulai masuk ke dalam hidupku. Sosok itu sangat berbeda bahkan sangat berlawanan dengan sosok yang dahulu hampir setahun mewarnai blog ini, hari-hariku, semua tangis bombay ku (alay) Dia adalah makhluk yang Allah kirimkan, hampir sesuai dengan semua doa-doa yang selalu ku panjatkan. Sebuah keajaiban, atau hanya sebuah kebetulan? Dia tidak pernah menyebutnya dengan kebetulan, karena baginya semua sudah di gariskan oleh Tuhan beriringan dengan segala alasan. Dia seperti pena yang selalu menggoreskan daksa-daksa i