Jangan bertanya tentang bagaimana hubunganku dengan dia
sekarang, itu adalah pertanyaan retorik.
Masih sama,
Terombang ambing tanpa kejelasan, terombang ambing tanpa
kepastian.
Seperti Kapal Phinisi tanpa nahkoda dan awak kapal, hilang
arah.
Sempat aku pergi untuk dicari, sempat aku menghilang agar kau
kembali menyuruhku pulang
Namun,
Nihil, bodoh memang.
Tepat sebulan kamu tidak ada kabar, tepat sebulan juga aku
menahan rindu, tentunya rindu sendirian.
Terkadang angan membawaku bernostalgia dengan chat-chat dan
perlakuan manis yang kamu berikan enam bulan yang lalu.
Apakah kamu masih ingat?
Panggilan-panggilan yang kamu berikan kepadaku dulu,
panggilan konyol yang membuatku tergelitik sampai sekarang.
Gambar lucu-lucu yang kamu berikan kepadaku untuk sekedar
memenuhi galleryku, gambar tidak penting yang kamu bidik dan kirim untuk
sekedar memberi tahu kabarmu.
Ucapan selamat malam, dan ‘aku nuggu chatmu’ ‘sayang’ ‘my
sweethardworking martabak manis’ ‘aku khawatir sama kamu, nis’
Ingatkah?
Menghabiskan malam di
Sansiro sekedar mencari WiFi untuk menelfonku, bicara nglantur sana-sini. Kamu dengan
sabar mendengarkan curhatanku, yang bisa dikatakan panjang x lebar x tinggi,
tidak bermutu x tidak seru. Lalu, kamu menanggapinya dengan kata-kata intelek
yang bahkan sulit untuk ku pahami.
Kesalahan yang menarik untuk diulang adalah, kembali
menyapamu
Kesalahan yang menarik untuk diulang adalah, kembali
menginginkanmu
Kesalahan yang menarik untuk diulang adalah, kembali
tenggelam dalam angan
Tentunya, tentangmu
Kesalahan terbesar yang menarik untuk diulang adalah, kembali
meminta kamu untuk menjadi yang dulu.
Jawaban yang aku dapati sekarang hanyalah ‘aku baik baik aja’.
Maaf aku mengganggumu, ‘ngga kamu ngga ganggu’
Kamu sedang tidak memakai operator esia yang setiap karakter kena
bayar kan?
Balasanmu kurang singkat J
Ya....
Aku tidur terlalu pulas, aku main terlalu jauh, aku terlalu
asik berenang sampai pada akhirnya aku lupa pada daratan.
Aku baru sadar, bahwa ternyata
Aku hanya mengagumimu.
Aku hanya hiasan di memorimu yang dulu,
Yang sudah kamu hapus secara permanen dari otakmu.
Komentar
Posting Komentar